A. PENDAHULUAN
Di zaman yang serba canggih seperti sekarang,
ketika globalisasi telah menghapus batas-batas negara, menyusup ke berbagai
sektor kehidupan. Merambat dari masalah-masalah sepele hingga masalah yang
semakin kompleks. Tidak dapat dipungkiri kini game telah menjelma menjadi salah
satu unsur penting dalam dunia entertainment (hiburan). Keberadaannya yang kian
membuat hidup menjadi lebih berwarna ditambah dengan kemajuan yang pesat dari
segi teknologi konsol dan pembuatan gamenya menjadikan game adalah sesuatu yang
tidak dapat lepas dari kehidupan kita sehari-hari dan amat diminati.
Kata kata 'Game', bukan hal yang asing lagi
untuk didengar. Untuk kalangan remaja, dewasa dan terutama untuk kalangan
anak-anak. Mulai dari game console yang serinya sudah macam-macam, game online,
game pc, dan lain lain. Game memang asik dimainkan, apalagi ketika kita sedang
stress, yang berguna untuk menghilangkan rasa bosan? Tapi, adakah yang tahu,
apa pengaruh game-game tersebut bagi kehidupan dan perilaku sehari-hari? Saat
ini banyak sekali game online yang sedang digemari oleh para remaja, baik game strategi,
maupun game casual.
Biasanya para remaja putri lebih menyukai game
casual dan para remaja putra menyukai game strategi. Keduanya memang
menyenangkan karena kita dapat bertemu dengan teman-teman ataupun berkenalan
dengan teman-teman lainnya dari seluruh Indonesia. Selain itu kita juga dapat
berinteraksi dengan teman-teman kita yang sedang online pada saat yang
bersamaan, misalnya bersalaman, toss, ataupun merangkul teman kita. Tetapi di
samping semua itu, ada beberapa hal negatif yang seharsnya tidak pantas untuk
kita contoh, misalnya memukul teman. Tentunya positif dan negatif dari game
online kembali kepada diri kita sendiri dan bagaimana mensiasatinya. Maka
dari itu, kita akan memperdalam bagaimana game dapat mempengaruhi kehidupan dan
perilaku seseorang, sehingga kita dapat memilah dampak baik buruknya dalam
bermain game.
B. GAME TERHADAP POLA PIKIR DAN PERILAKU
Saat ini pun
anak-anak kecil yang masih sekolah dasar ataupun sekolah menengah dapat ikut
bermain. Pada usia-usia seperti ini biasanya anak-anak meniru atau mencontoh
berbagai hal yang dilihatnya. Sisi negatif game online merupakan salah satu hal
yang harus kita perhatikan. Bila anak-anak seusia ini meniru interaksi yang
negatif dari game seperti memukul atau menendang teman, tentunya bukan hal yang
baik. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengawasan dan pendidikan yang baik
agar anak-anak tidak meniru hal-hal negatif tersebut. Hal ini juga seharusnya
menjadi pertimbangan para penyedia game online agar interaksi yang kurang
mendidik seperti ini seharusnya tidak dimasukkan ke dalam game itu sendiri.
Maka, dalam hal ini, orang tua perlu melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya
yang masih sekolah, terutama bila masih tingkat sekolah dasar atau menengah.
Tetapi untuk para remaja, hal-hal seperti ini tentunya sudah tidak asing lagi,
dan mereka pun sudah dapat mulai membedakan yang mana yang baik dan buruk dan
pengawasan serta pendidikan moral masih tetap harus dilakukan oleh para orang
tua, sehingga para anak dapat tetap bermain dan menyalurkan hobinya tanpa takut
terkena dampak negatif dari game online tersebut.
Disisi lain ada yang mengatakan,
“Game online adalah game yang menyediakan server-server tertentu agar bisa
dimainkan. Namun, game online berbeda dari game yang lain, game
online tidak ada akhirnya dan game online dapat juga
menghasilkan uang tambahan yaitu dengan menukarkan mata uang di game online
dengan bentuk rupiah atau bisa juga dengan menjual karakter game online kepada
orang lain. Bila sudah “dewa”, harganya bisa mencapai jutaan rupiah”.
Sejalan dengan makin membanjirnya para penggemar game ini, teknologi
piranti lunak untuk permainan ini pun berkembang kian pesat. Dari sekadar video
game berbasis PC atau TV yang dimainkan sendiri atau secara bersama (multiplayer)
di sebuah medium yang sama, kini mulai bergerak menuju permainan yang terhubung
secara online. Artinya, seorang pemain (player) akan bisa adu strategi dan
ketrampilan dengan sejumlah pemain lain yang berada di belahan dunia yang lain.
Keberadaan internetlah yang memungkinkan hal itu terjadi.
Jika kita memperhatikan dan berkunjung pada beberapa warung internet (warnet), bahkan
ada warnet khusus untuk layanan games online, maka kita akan
melihat bahwa kebanyakan dari pengguna dan pengakses internet adalah
pecandu games online. Para pecandu games online sebagian besar merupakan usia anak-anak dan usia remaja. Bisa dibayangkan,
bagaimana efek games online bagi pertumbuhan psikologis
mereka.
Telah banyak
penelitian yang dilakukan tentang pengaruh game ini terhadap anak- anak. Dan
tentunya memberikan hasil yang positif dan negatif. Berikut informasi pengaruh
game bagi anak menurut para peneliti yang telah dirangkum dari beberapa
sumber.
1.
Dampak Positif
• Menurut
Salah seorang Menteri Sekretaris Kabinet di Inggris, Tom Watson, menyebutkan
bahwa dengan bermain video game, anak-anak dapat belajar melatih pikiran,
konsentrasi, menjawab tantangan, dan beradaptasi terhadap perubahan di sekitar
mereka.
• Menurut beberapa peneliti dari
University of Rochester, New York, Amerika Serikat yang melakukan penelitian
mengenai dampak positif game. Menurut mereka, Anak yang bermain video game akan
mengembangkan kemampuan dalam membaca dan matematika.
• Mark
Griffiths, seorang profesor di Nottingham Trent University, Inggris, menyatakan
bahwa dengan bermain game dapat meringankan dan bahkan mengalihkan perhatian
dari rasa sakit yang diderita oleh seorang anak yang sedang dalam masa
perawatan, misalnya seperti kemoterapi. Dengan bermain game, rasa sakit akan
berkurang dan tensi darah pun akan menurun.
• Bermain
game juga baik untuk fisioterapi anak-anak yang mengalami cedera tangan.
Walaupun game dinyatakan
dapat memberikan dampak positif bagi anak, para ahli tetap menyarankan agar
anak tetap tidak boleh berlama lama dalam memainkan game. Sementara itu, dampak
bagi para remaja yaitu :
· Game itu membuat orang pintar. Penelitian di Manchester
University dan Central Lanchashire University membuktikan bahwa gamer yang
bermain game 18 jam per minggu (rata-rata 2.5 jam/hari) memiliki koordinasi
yang baik antara tangan dan mata setara dengan kemampuan atlet. Akan tetapi
lebih banyak orang yang bermain dalam waktu jauh lebih lama.
· Meningkatkan konsentrasi. Dr. Jo Bryce, kepala penelitian di
suatu universitas di Iggris menemukan bahwa gamer sejati punya daya konsentrasi
tinggi yang memungkinkan mereka mampu menuntaskan beberapa tugas.
· Ketajaman mata yang lebih cepat. Penelitian di Rochester
University mengungkapkan bahwa anak-anak yang memainkan game action secara
teratur memiliki ketajaman mata yang lebih cepat daripada mereka yang tidak
terbiasa bermain game.
· Meningkatkan kinerja otak dan memacu otak dalam menerima cerita.
Sama halnya dengan belajar, bermain game yang tidak berlebihan dapat
meningkatkan kinerja otak bahkan memiliki kapasitas jenuh yang lebih sedikit
dibandingkan dengan belajar dan membaca buku.
· Meningkatkan kemampuan membaca. Psikolog di Finland University
menyatakan bahwa video game bisa membantu anak-anak untuk meningkatkan
kemampuan baca mereka. Jadi, keluhan soal bermain game yang dapat menurunkan
budaya membaca tidaklah beralasan.
· Meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris. Riset di Indonesia
membuktikan bahwa banyak pria yang mahir bahasa Inggris di sekolah ataupun di
universitas tanpa melalui kursus adalah mereka yang suka bermain game.
· Membantu bersosialisasi. Beberapa profesor di Loyola University,
Chicago telah mengadakan penelitian dan menurut mereka game online dapat
menumbuhkan interaksi sosial yang menentang stereotip gamer yang terisolasi.
friendship, brotherhood, organisasi (guild), menghadapi conflict bersama (guild
wars), managing people (jika menjadi guild leader), kontrol emosi, politik,
dsb.
· Mengusir stress. Para peneliti di Indiana University menjelaskan
bahwa bermain game dapat mengendurkan ketegangan syaraf. Jelas aja daripada
berantem mendingan berantem lewat game, darahnya bohongan, senjata bohongan,
semuanya serba bohongan, buat apa kita hidup di jaman digital kalau tidak
memanfaatkannya.
· Memulihkan kondisi tubuh. Dr. Mark Griffiths, psikolog di
Nottingham Trent University melakukan penelitian sejauh mana manfaat game dalam
terapi fisik.
· Meningkatkan kecepatan dalam mengetik, karena beberapa game
online mengharuskan player untuk mengetik ketika berkomunikasi dengan lawan
bicara.
· Melatih kemampuan berdagang.
Salah
satu indikator mahasiswa yang berkualitas itu dapat dilihat dari prestasi
belajarnya yang baik. Karena prestasi belajar merupakan indikator keberhasilan
seorang mahasiswa. Namun dalam proses pencapaian prestasi tersebut seringkali
siswa dihadapkan dengan berbagai kendala-kendala yang bisa menurunkan
prestasinya. Hal yang menjadi kendala mahasiswa tersebut salah satunya adalah
game online.
Game online sudah
menjamur dari waktu yang cukup lama di Indonesia. Penyebarannya pun sangat
cepat sekali terutama dalam beberapatahun terakhir. Dimana-mana sangat mudah
ditemui warnet-warnet yang menawarkan jasa ini. Tidak hanya di kota-kota besar
saja, beberapa kota kecil pun sudah "diserang" oleh candu ini. Seru
dan menyenangkan, itulah komentar dari banyak orang yang sudah gandrung oleh
game online. Memang wajar sekali komentar itu muncul, mahasiswa akan menemukan
"dunia" baru yang membuat dia seolah menjadi sesuatu yang berbeda.
Hal ini yang kemudian benar-benar membuat orang ketagihan untuk terus larut
dalam situasi ini.Fenomena ini sudah lama terjadi tapi sepertinya belum
mendapat perhatian yang serius.
Permasalahan selalu
timbul ketika sesuatu itu dilakukan berlebihan. Dalam hal ini, berlebihan bisa
diasumsikan sebagai pengaturan waktu yang kurang baik dari mahasiswa. Banyak
mahasiswa yang ketagihan dengan hal ini dan menjadi melupakan belajarnya.
Seharusnya hal ini lebih diperhatikan lagi karena jika tidak disesuaikan dengan
waktu belajar maka prestasi belajarnya pun akan terus menurun. Khusus untuk
anak-anak di bangku sekolah, pemerintah melalui Depdiknas dirasa perlu untuk
memberikan sebuah perhatian lebih akan aktifitas ini. Tidak berupa larangan
tapi lebih kepada pendekatan manajemen waktu dan manfaat yang mereka peroleh
selama bermain. Dalam proses pencapaian
prestasi mahasiswa seringkalidihadapkan dengan berbagai kendala-kendala yang
bisa menurunkan prestasinya. Salah satu hal yang menjadi kendala mahasiswa
tersebut adalah penggunaan game online secara berlebihan. Jika dalam penggunaan
gameonline ini dilakukan secara berlebihan maka akan muncul masalah. Berlebihan
di sini bisa diasumsikan sebagai pengaturan waktu yang kurang baik dari
mahasiswa sehingga mahasiswa melupakan belajarnya. Jika hal initerus-terusan
berlanjut dan tidak diperhatikan maka prestasi belajarnya punakan terus
menurun. Hal ini sebenarnya tidak baik untuk dilakukan, terlebih bagi mahasiswa
pendidikan ilmu komputer dimana tujuan awal dari penggunaan game online ini
adalah sekedar hiburan semata. Karena penggunaan yang berlebihan itu tujuan
utama mahasiswa tersebut yaitu belajar jadi terabaikan.
2. Dampak Negatif
· Tidak Kenal Waktu / Lupa Waktu.
Kebanyakan dari para gamer yang sudah hobi dalam memainkan game game online
yang ada sering kelupaan waktu untuk rutinitas kegiatan lainnya. Misal, waktu
makan lupa untuk ngegame online ke warnet, akibatnya perut sakit dsb.
·
Pemborosan. Mengapa kok pemborosan? Ya, kalau untuk para gamer
yang sudah bisa mencari penghasilan sendiri sih, ini belum terlalu masalah.
Namun jika masih meminta kepada orangtua, misal 1 jam = 5000 rupiah main game
online sekitar 2 – 4 jam, 5000 x 4 jam = 20rbu. Nah, bagaimana kalau sudah
tidak ada uang lagi untuk main game online dan orang tua tidak memberi uang ke
kalian untuk main game online ? Itu baru sekali main game, misal main game
setiap hari selama sebulan sudah habis berapa coba uang yang di keluarkan untuk
main game online ? . Apa tidak kasihan sama orang tua yang bekerja keras untuk
mensekolahkan kita agar menjadi generasi penerus bangsa.
·
Lupa Kewajiban. Ini mungkin masih berkaitan dengan no 1.
Sepertinya kebanyakan dari pemain game online ini masih kisaran anak – anak
sampai remaja (pelajar), (walaupun ada juga sih orang dewasa – orang tua juga
yg memainkan game online ini). Kewajiban para pelajar yaitu belajar. Dengan
keseringan, dampak buruk nya yaitu waktu belajar semakin berkurang. Selain itu
kita juga mempunyai kewajiban terhadap Agama. Dan kewajiban lainnya yang
patutnya di laksanakan sebagaimana mestinya.
·
Menimbulkan
efek ketagihan, yang berakibat melalaikan kehidupan nyata. Inilah masalah
sebenarnya yang dihadapi oleh para gamer yang intinya adalah pengendalian diri.
·
Kehidupan
real menjadi berantakan, seperti nilai pelajaran, tugas kampus, dipecat, dsb.
·
Membuat
orang menjadi bodoh. Orang berpikir terlalu pendek karena jalan main game yang
ia mainkan. Ada salah satu kasus, seseorang membunuh seorang sopir taksi karena
orang itu menginginkan uang dari sopir taksi itu untuk bermain
game.
·
Membuat
orang terisolisir dengan lingkungan sekitar. Ini adalah efek karena terlalu
seringnya bermain game sehingga lupa akan kehidupan nyatanya.
·
Mengganggu
kesehatan. Karena seseorang yang bermain game dalam waktu sangat lama ia hanya
melakukan kegiatan pasif.
C. MENGATUR KEBIASAAN BERMAIN GAME
Memang, permainan itu
menguji keterampilan dan mengurangi kebosanan. Tapi bukan itu saja, game elektronik
dapat mempertajam refleksi, dan penelitian menunjukan bahwa bermain game elektronik
dapat meningkatkan atensi visual. Ada game bahkan mengasah kemampuan otak,
matematika dan membaca. Dan banyak game terbaru juga menyediakan ruang obrolan
berbagai topik, bahkan di sekolah itu bisa jadi bahan pembicaraan yang menarik
dengan teman teman. Nah, untuk mendapatkan dampak baik secara maksimal dan
memperkecil dampak buruk dari main game, ada beberapa tips yang dapat anda
lakukan, seperti di bawah ini :
1.
Batasi Waktu Main Game. Kalau sudah enak
main game biasanya orang lupa waktu untuk berhenti dan melakukan kegiatan
berguna lain. Di awal main game tetapkan waktu sekitar satu atau dua jam saja.
Kalau perlu pasang jam weker untuk mengetahui batasan waktu. Main game kelamaan
dapat berdampak buruk pada tubuh kita, karena otak yang konsentrasi penuh pada
game akan mengabaikan kegiatan penting atau kebutuhan tubuh seperti makan,
minum, ibadah, mandi, tidur, istirahat, olahraga, bersosialisasi, dan lain
sebagainya. Terkadang orang baru sadar setelah main game terasa pusing.
2.
Jangan Main Game Tiada
Akhir.
Usahakan, pilih game yang tidak bikin kita kecanduan untuk memainkannya
berbulan-bulan dan bertahun-tahun dan menghabiskan banyak waktu seharian untuk
memainkannya agar menghasilkan game yang baik. Tentu saja hal itu akan
membatasi kita untuk mengetahui game-game baru lain, membuat penasaran terus,
dan kadang bisa merasa malu jika status account game yang kita mainkan memiliki
hasil yang rendah dibanding gamer lain. Alangkah baiknya jika kita gunakan
waktu yang ada untuk kegiatan lain.
3.
Hindari Game Sulit
yang Memancing Emosi. Game yang susah terkadang bikin kita kesal dan akhirnya emosi
dan marah-marah nggak jelas. Pencetan dan joystick pun bisa jadi sasaran kalau
lagi kalap dan bisa dibanting, dipukul, diinjak, dan beragam tindak kejam
lainnya. Tidak hanya mesin konsol atau komputer PC/laptop saja yang jadi rusak.
Tangan, kaki dan badan pun bisa sakit kalau melakukan tindak kekerasan pada
benda mati yang keras dan padat. Hentikan main game jika sudah emosi dan
langsung nonton tv untuk meredam amarah.
4.
Mainkan Game yang
Mengasah Otak. Ada banyak game yang bisa meningkatkan kemampuan berpikir otak
kita seperti game puzzle, game kasus, game ingatan, game strategi, dan
sebagainya. Ada juga game yang lucu bisa menghibur kita saat memainkannya.
Analisa game yang Anda mainkan, apakah dapat memberikan dampak positif serta
bisa memberi hiburan atau kemampuan berpikir. Jika tidak memberikan apapun,
berarti game itu hanya membuang waktu Anda saja.
5.
Ajak Orang Lain Main
Bersama.
Main game beramai-ramai jauh lebih baik daripada main sendirian. Dengan
mengajak teman, keluarga, tetangga, pacar, dan sebagainya main game kita akan
mempererat hubungan kita dengan orang lain. Tentunya, selama game yang
dimainkan cocok untuk dimainkan bersama-sama dan tidak bikin emosi. Main game
sendirian saja akan menghilangkan jiwa sosial kita dan dapat mengurangi jumlah
teman kita dari waktu ke waktu. Teman kenalan dari main game online bukan teman
nyata karena orang itu, bisa jadi, tidak jujur pada kita. Teman di kehidupan
nyata jauh lebih berharga daripada teman maya.
6.
Jangan Main Judi. Game yang melibatkan
taruhan uang di dalamnya bisa dibilang judi. Jaman sekarang, game itu hadir
dalam bentuk game elektronik seperti bola tangkas, judi kartu, game koin, dan
game lainnya yang bisa dimainkan secara online dan bebas beredar di internet.
Judi bisa bikin kita miskin mendadak. Judi online, misalnya, semua sudah
di-setting. Bandar tidak akan pernah rugi karena sistem sudah menetapkan berapa
keuntungan bandar. Semua merugikan kita. Sebab, selain dosa, main game judi
juga bisa bikin kita lupa waktu, lupa keluarga, dan pastinya, lupa sama Tuhan.
7.
Jangan Hamburkan Uang. Sayangi uang Anda
dan sebaiknya ditabung untuk bekal masa depan dan untuk jaga-jaga saat nggak
punya duit. Hitung semua pengeluaran dari nge-game, seperti ongkos transpor,
listrik, akses internet, makanan, minuman, bayar rental, dan lain-lain. Hitung
juga nilai waktu yang Anda buang percuma untuk main game seandainya waktu itu
anda pakai untuk kegiatan yang menghasilkan. Ada orang yang suka main game
untuk mengejar hadiah tiket/kupon untuk ditukarkan dengan hadiah yang nilainya
jauh lebih rendah dari uang yang telah kita keluarkan untuk main game. Hitung
penghematan jangka panjang yang dapat anda lakukan jika semua uang itu Anda
kumpulkan.
8.
Jangan Main Game
Bajakan.
Bayangkan orang-orang yang sudah susah payah membuat game dengan modal uang
besar, otak pikiran yang terkuras habis, serta tenaga dan keringat selama
berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Kita tinggal seenaknya beli game
copy-an dari tukang bajak dengan harga yang sangat murah. Pengembang game tidak
dapat apa-apa, penjahat tukang baja game dapat uang besar dan kaya raya. Kita
pun akhirnya dapat dosa. Kalau tidak punya uang banyak, usahakan tidak
memainkan game komersial yang didistribusikan secara tidak gratis. Cari
game-game yang bersifat free alias gratis lisensinya. Di internet kita bisa
download game gratis, demo, dan game yang bisa dimainkan secara online langsung
di internet tanpa menginstal game-nya.
9.
Sayangi Tubuh Anda. Jika suatu game
membuat kita pusing karena sudut pandang game yang tidak sesuai dengan
kemampuan otak kita, segera hentikan dan jangan mainkan lagi. Buat apa kita
main game tapi membuat badan kita menjadi sakit. Bisa jadi game yang dimainkan
bikin pegal, capek dan lemas jika dimainkan terlalu lama. Bisa juga bikin jari
tangan kita sakit dan banyak keluhan tubuh lainnya. Intinya kita harus
mengetahui batasan ketahanan tubuh kita pada game yang ada. Jangan terlalu
banyak main game yang tidak bagus untuk tubuh kita.
D. PENUTUP DAN SARAN
Intinya, Game adalah permainan. Kata game online berasal
dari kata game dan online. Online adalah langsung dengan bantuan internet.
Disadari atau tidak, game online mengubah kehidupan manusia modern dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk bagaimana menghibur dirinya sendiri. Game
online juga mengubah cara belajar, misal dengan game para pelajar khusunya
remaja akan betah dalam rumah dan tidak perlu jauh-jauh mencari teman. Game
online kian dinikmati oleh pemainnya, kesempurnaan teknologi grafis menjadikan
daya pikatnya, memacu adrenalin para pemainnya. Suara tembakan, ledakan dan
raungan pesawat, bagi para pemain, itulah musik yang mengiringi tarian
jari-jari mereka di atas keyboard dan pandangan mata mereka di depan layar
monitor atau laptop. Ketergantungan remaja pada aktivitas games online memerlukan
perhatian dari berbagai pihak, baik pemerintah, orang tua ataupun pengusaha
yang bergerak pada layanan internet. Jangan sampai keberadaan games online membuat
generasi ini tidak mempunyai kemampuan apa-apa, kecuali kemampuannya dalam
bermain games.
Jadi,
karena Game tidak sekedar memberikan pengaruh positif tetapi juga pengaruh
negatif, diperlukan peran orang tua dalam mendampingi dan mengawasi anak dalam
bermain game. Orang tua harus dapat memberikan penjelasan, nasihat dan
informasi yang baik tentang game yang dimainkan anak. Orang tua juga harus
mengontrol anak anak tentang batasan waktu dalam bermain game agar tidak
berlebihan dan menghindari pengaruh negatifnya bagi anak.
E. SUMBER
.