Sabtu, 23 April 2016

PRO DAN KONTRA PENGGUNAAN BITCOIN

            Steam yang diakui sebagai distributor permainan digital terbesar yang dimiliki Valve, akhir-akhir terungkap kabar bahwa akan menyediakan sistem pembayaran melalui Bitcoin. Kabar tersebut diungkap oleh salah seorang pengguna Steam, melalui forum Reddit, ia bercerita bahwa dirinya telah mendapatkan pengumuman dari Valve terkait penggunaan bitcoin di Steam. Menurut Valve, alasan pihaknya tertarik menggunakan Bitcoin tak lain karena mata uang digital ini perlahan mulai popular di beberapa negara, walaupun Bitcoin sendiri menjadi permasalahan di beberapa negara. Penggunan Bitcoin dalam bertransaksi memang masih menuai pro dan kontra, meski begitu, hal ini tidak membuat Valve mengurungkan niat  untuk menggunakan Bitcoin sebagai mata uang dalam bertransaksi di Steam.

            Bitcoin itu sendiri adalah sebuah uang elektronik yang di buat pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Desain dari Bitcoin memperbolehkan untuk kepemilikan tanpa identitas dan untuk pemindahan kekayaan. Lalu bitcoin-bitcoin dapat disimpan di komputer pribadi dalam sebuah format file wallet, selain itu dapat dikirim lewat internet kepada siapapun yang mempunyai alamat Bitcoin. Kita mungkin berpikir bahwa sistem bitcoin yang open source memungkinkan seorang hacker handal untuk membobol sistem dan menerbitkan sejumlah bitcoin untuk dirinya sendiri, tetapi kenyataannya sistem ini telah direview oleh berbagai kalangan dan mendapat respon yang bagus. Sistem bitcoin itu aman, yang tidak aman adalah para pengguna. Karena sama seperti password internet banking, hacker bisa mudah mencuri sejumlah uang dari kita jika komputer terjangkit virus. Walaupun masih terjadi pro dan kontra dengan masalah keamanan, namun bitcoin akan menjadi babak baru bagi mata uang online di masa mendatang.

       Bitcoin mempunyai beberapa keuntungan dan juga kerugian. Keuntungan menggunakan Bitcoin adalah kursnya tidak dikendalikan oleh bank nasional atau badan negara lainnya. Artinya, kurs BitCoin tidak terpengaruh kondisi ekonomi negara manapun. Selanjutnya, karena tidak ada perantara saat transaksi sehingga tidak diperlukan biaya atau ongkos apapun. Kemudian, kita dapat mengontrol keuangan sendiri karena BitCoin yang dipunya dapat disimpan pada file wallet komputer. Adapun kekurangan menggunakan BitCoin seperti sama seperti uang tunai, yaitu adanya kemungkinan hilang atau dicuri. BitCoin disimpan dalam file wallet dan rentan untuk dihack atau dicuri melalui malware dan virus. Selain itu, ada juga kemungkinan file rusak atau kerusakan hard drive hingga file terhapus tanpa sengaja. Memang dalam urusan Bitcoin diperlukan adanya kepercayaan yang besar, karena setiap transaksi yang dilakukan tidak bisa ditarik kembali sehingga merupakan kesempatan bagi para penipu, tidak ada perlindungan atau jaminan, tidak ada tempat pengaduan layanan seperti yang disediakan bank atau perusahaan kartu kredit.

         Sebelum menggunakan Bitcoin, pengguna harus memikirkan terlebih dahulu akibat-akibat yang mungkin terjadi, karena jika hal buruk menimpa, konsumen akan mengalami kerugian yang sangat besar. Dan juga di Indonesia ini, jika sebagian besar penduduk sudah mulai memakai Bitcoin, tidak dapat dipungkiri banyak lembaga keuangan dan swasta sektor bisnis akan sangat terancam bila Bitcoin sudah merebak di negeri ini. Oleh sebab itu, alangkah baiknya masyarakat Indonesia juga tetap menggunakan mata uang konvensional agar stabilitas rupiah tetap terjaga, dan perusahaan keuangan serta bank-bank yang berjalan di Indonesia masih tetap berkembang untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.