Sabtu, 20 April 2019

REVIEW PENELITIAN VIRTUALISASI SERVER

Pada kali ini saya akan mengulas tentang penelitian mengenai Perancangan, Implementasi, dan Analisis Kinerja Virtualisasi Server menggunakan Proxmox, VMWare ESX, dan OpenStack.yang telah dilakukan oleh Arief Arfriandi untuk memenuhi tugas softskill.

1. Latar Belakang

Penggunaan server dengan processor berinti banyak semakin banyak dijumpai, masing-masing vendor produsen processor mempunyai berbagai macam tipe processor dengan inti lebih dari satu. Processor dengan inti lebih dari satu mempunyai kemampuan yang cukup untuk melakukan berbagai macam proses secara bersamaan, akan tetapi belum semua aplikasi pada saat ini yang dapat memanfaatkan secara optimal prosesor berinti banyak (multiprosessor) tersebut. Berdasarkan pengamatan dari Tony Iams, analis senior di D.H. Brown Associates Inc, NY, server di sebagian besar organisasi hanya menggunakan 15-20% dari kapasitas sesungguhnya, tentu saja angka tersebut merupakan rasio yang jauh dari ideal. Dengan melihat potensi prosessor yang mempunyai inti lebih dari satu tersebut, dapat kita manfaatkan untuk menjalankan aplikasi-aplikasi dan services secara bersamaan menggunakan teknik virtualisasi pada komputer server.
Tanggapan vendor produsen processor terhadap semakin dibutuhkannya teknologi virtualisasi juga dibuktikan dengan menambahkan dukungan terhadap proses virtualisasi di dalam processor yang mereka produksi sehingga teknologi virtualisasi yang akan digunakan pada processor berinti banyak tersebut dapat memiliki kinerja yang optimal ketika menjalankan sistem operasi dan program aplikasi secara virtual. Teknologi virtualisasi server yang diterapkan pada server dengan processor berinti lebih dari satu, dapat kita manfaatkan untuk menjalankan aplikasi-aplikasi dan services secara virtualisasi. Konsep virtualisasi server merupakan paradigma baru dalam perkembangan teknologi. Hal ini dikarenakan virtualisasi server memungkinkan penggunaan satu perangkat keras untuk menjalankan beberapa sistem operasi dan services pada saat yang sama, sehingga client dapat menggunakan sumber daya tersebut sesuai dengan kebutuhannya berbasis internet.

2. Metode

Penelitian yang dilakukan oleh Arief Arfriandi merupakan sebuah penelitian observasi dengan mengimplementasikan sistem virtualisasi server dengan Proxmox, vmware esx, dan openstack yang merupakan tipe cluster High Availability (HA). Penelitian observasi ini menggunakan metode analisis deskriptif, yang dilakukan dengan proses pengamatan langsung dan mempelajari observasi atas hasil yang terjadi dari analisis sistem ini. Pendekatan penelitian analisis deskriptif ini adalah untuk menggali informasi dari implementasi sistem virtualisasi server menggunakan Proxmox, vmware esx, dan openstack.
Dalam analisa virtualisasi server, sang peneliti berusaha membandingkan dengan server tradisional atau aplikasi server yang tidak menggunakan virtualisasi, selain itu juga dibandingkan dengan dua virtual machine yang berisi aplikasi web server dan ftp server pada server virtualisasi sehingga diperoleh data pembanding dalam melakukan analisa kinerja dan pengaruh implementasi aplikasi yang berbeda pada virtualisasi server.

Arsitektur Virtualisasi Server

3. Analisis

Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh nilai-nilai untuk masing-masing server sesuai dengan peran masing -masing :

Grafik Perbandingan Analisa Overhead

Berdasarkan hasil observasi di atas dapat dilihat bahwa setiap pertambahan virtual machine, nilai overhead relatif stabil pada setiap tipe virtualisasi meskipun jika dilihat hasil observasi secara terperinci, terdapat fluktuasi pada beberapa titik ketika menjalankan virtual machine. Jika dibandingkan dengan native server, nilai overhead pada tipe virtualisasi menggunakan vmware dan openstack lebih tinggi daripada native  server,  waktu  overhead  di  kisaran lebih dari waktu transfer file pada native server sebesar 81 detik. Ketika dilakukan pengukuran overhead, utilitas CPU atau penggunaan CPU pada semua tipe virtualisasi terlihat lebih hemat dengan nilai lebih rendah dari pada utilitas CPU pada native server sebesar 47 %.

Grafik Perbandingan Analisa Linearitas

Hasil analisa dari pengukuran tersebut membuktikan bahwa virtualisasi server menggunakan Proxmox Virtual Environment nilai overhead dan linearitas lebih rendah jika dibandingkan virtualisasi server VMware ESXi dan OpenStack, hal ini karena pada Proxmox Virtual Environment menggunakan virtual machine dengan OpenVZ atau container-based virtualization, sedangkan VMware dan openstack menggunakan virtual machine KVM (Kernel-based Virtual Machine) yang dapat menjalankan sistem operasi apapun termasuk Windows.

4. Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa saya dapat dari penelitian yang dilakukan oleh Arief Arfriandi adalah bahwa teknologi virtualisasi server merupakan salah satu solusi bagi komputer dengan tipe processor yang mempunyai inti lebih dari satu karena dapat menghindari pemborosan sumber daya yang mahal serta meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan penggunaan processor.

Sekian penulisan dari saya, jika ada kata-kata yang salah atau kurang berkenan saya mohon maaf. Terima kasih sudah membaca dan berkunjung!