Pada kali ini saya akan mengulas tentang penelitian mengenai Perancangan,
Implementasi, dan Analisis Kinerja Virtualisasi Server menggunakan Proxmox,
VMWare ESX, dan OpenStack.yang telah dilakukan oleh Arief Arfriandi untuk memenuhi tugas softskill.
1. Latar Belakang
Penggunaan server dengan processor berinti
banyak semakin banyak dijumpai, masing-masing vendor produsen processor
mempunyai berbagai macam tipe processor dengan inti lebih dari satu. Processor
dengan inti lebih dari satu mempunyai kemampuan yang cukup untuk melakukan
berbagai macam proses secara bersamaan, akan tetapi belum semua aplikasi pada
saat ini yang dapat memanfaatkan secara optimal prosesor berinti banyak
(multiprosessor) tersebut. Berdasarkan pengamatan dari Tony Iams, analis senior
di D.H. Brown Associates Inc, NY, server di sebagian besar organisasi hanya
menggunakan 15-20% dari kapasitas sesungguhnya, tentu saja angka tersebut
merupakan rasio yang jauh dari ideal. Dengan melihat potensi prosessor yang mempunyai
inti lebih dari satu tersebut, dapat kita manfaatkan untuk menjalankan
aplikasi-aplikasi dan services secara bersamaan menggunakan teknik virtualisasi
pada komputer server.
Tanggapan vendor produsen processor terhadap
semakin dibutuhkannya teknologi virtualisasi juga dibuktikan dengan menambahkan
dukungan terhadap proses virtualisasi di dalam processor yang mereka produksi
sehingga teknologi virtualisasi yang akan digunakan pada processor berinti
banyak tersebut dapat memiliki kinerja yang optimal ketika menjalankan sistem
operasi dan program aplikasi secara virtual. Teknologi virtualisasi server yang
diterapkan pada server dengan processor berinti lebih dari satu, dapat kita
manfaatkan untuk menjalankan aplikasi-aplikasi dan services secara
virtualisasi. Konsep virtualisasi server merupakan paradigma baru dalam perkembangan
teknologi. Hal ini dikarenakan virtualisasi server memungkinkan penggunaan satu
perangkat keras untuk menjalankan beberapa sistem operasi dan services pada saat
yang sama, sehingga client dapat menggunakan sumber daya tersebut sesuai dengan
kebutuhannya berbasis internet.
2. Metode
Penelitian yang dilakukan oleh Arief Arfriandi merupakan
sebuah penelitian observasi dengan mengimplementasikan sistem virtualisasi server dengan Proxmox, vmware
esx, dan openstack yang merupakan tipe
cluster High Availability (HA). Penelitian observasi ini menggunakan metode analisis deskriptif,
yang dilakukan dengan proses pengamatan langsung dan mempelajari observasi atas
hasil yang terjadi dari analisis sistem ini. Pendekatan penelitian analisis
deskriptif ini adalah untuk menggali informasi dari implementasi sistem virtualisasi server menggunakan Proxmox, vmware esx, dan openstack.
Dalam analisa virtualisasi server, sang peneliti berusaha membandingkan dengan server tradisional atau aplikasi server yang tidak menggunakan virtualisasi,
selain itu juga dibandingkan dengan dua virtual
machine yang berisi aplikasi web server dan ftp server pada server
virtualisasi sehingga diperoleh
data pembanding dalam melakukan analisa kinerja dan pengaruh implementasi
aplikasi yang berbeda pada virtualisasi
server.
Arsitektur Virtualisasi Server
3. Analisis
Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh
nilai-nilai untuk masing-masing server sesuai
dengan peran masing -masing :
Grafik Perbandingan Analisa Overhead
Berdasarkan hasil observasi di atas dapat dilihat
bahwa setiap pertambahan virtual machine, nilai overhead relatif stabil
pada setiap tipe virtualisasi meskipun jika dilihat hasil observasi secara terperinci,
terdapat fluktuasi pada beberapa titik ketika menjalankan virtual machine. Jika dibandingkan
dengan native server, nilai overhead pada tipe virtualisasi menggunakan
vmware dan openstack lebih tinggi
daripada native server,
waktu overhead
di kisaran lebih dari waktu transfer
file pada native server sebesar 81 detik. Ketika dilakukan pengukuran overhead, utilitas CPU atau penggunaan CPU pada semua tipe virtualisasi terlihat lebih hemat dengan
nilai lebih rendah dari pada utilitas
CPU pada native server sebesar 47 %.
Grafik Perbandingan Analisa Linearitas
Hasil analisa dari pengukuran tersebut
membuktikan bahwa virtualisasi server
menggunakan Proxmox Virtual Environment nilai overhead dan linearitas
lebih rendah jika dibandingkan virtualisasi
server VMware ESXi dan OpenStack,
hal ini karena pada Proxmox Virtual
Environment menggunakan virtual
machine dengan OpenVZ atau container-based virtualization,
sedangkan VMware dan openstack menggunakan virtual machine KVM (Kernel-based Virtual
Machine) yang dapat menjalankan sistem
operasi apapun termasuk Windows.
4. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa saya dapat dari penelitian
yang dilakukan oleh Arief Arfriandi adalah bahwa teknologi virtualisasi server merupakan salah satu solusi bagi komputer
dengan tipe processor yang mempunyai
inti lebih dari satu karena dapat menghindari pemborosan sumber daya yang mahal
serta meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan penggunaan processor.
Sekian penulisan dari saya, jika ada kata-kata yang salah atau kurang
berkenan saya mohon maaf. Terima kasih sudah membaca dan berkunjung!