Kamis, 06 Juni 2019

ANALISIS 2 JURNAL BERTEMA KOMPUTASI PARALEL

Pada kesempatan kali ini, saya akan menganalisis 2 buah jurnal/penelitian yang membahas tentang Message Passing pada Komputasi Paralel untuk memenuhi tugas softskill.

1. Latar Belakang

           Pada kedua penelitian ini sama-sama mengangkat sebuah permasalahan mengenai komputasi paralel, karena saat ini penggunaan komputer untuk menyelesaikan masalah sudah merasuk ke segala bidang. Hal ini karena komputasi dianggap lebih cepat dalam menyelesaikan masalah dibandingkan penyelesaian secara manual. Seiring dengan hal tersebut, semakin dituntut proses komputasi yang semakin cepat. Maka untuk meningkatkan kecepatan proses komputasi dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu peningkatan kecepatan perangkat keras dan peningkatan kecepatan perangkat lunak.
Peningkatan kinerja pada sistem komputer tidak dilakukan dengan menunggu tersedianya supercomputer namun dapat mulai dirancang dari computer personal yang sudah ada. Pemrosesan paralel menjadi sebuah pilihan setelah pemrosesan sekuensial mengalami berbagai masalah dan keterbatasan. Hal ini disebabkan karena kecepatan pemrosesan sekuensial belum mencukupi kebutuhan bidang sains dan rekayasa akan kecepatan komputasi yang tinggi. Pemrograman mempergunakan pemrosesan paralel untuk membuat program yang menyelesaikan suatu masalah dengan waktu eksekusi yang lebih kecil. Singkatnya sistem komputasi akan dilakukan secara bersama-sama  oleh beberapa komputer.
Pada penelitian pertama, sang peneliti melakukan studi komparatif dalam prinsip kerja antara Parallel Virtuall Machine (PVM) dan Message Passing Interface (MPI) dengan memanfaatkan Local Area Network (LAN). Sedangkan pada penelitian kedua, peneliti menyelidiki apakah arsitektur paralel bisa meningkatkan kinerja eksekusi program yang kompleks berbasis Message Passing Interface (MPI).

2. Metode

           Metode yang dilakukan pada penelitian pertama, yaitu memilih tempat dan waktu penelitian, kemudian dilakukan teknik pengumpulan data dengan cara menentukan masalah yang akan menjadi bahan penelitian, mencari informasi yang diperlukan     agar masalah yang diteliti menjadi jelas kedudukannya, kemudian merumuskan masalah untuk mengetahui langkah-langkah peneilitian, membandingkan Parallel Virtuall Machine (PVM) dan Message Passing Interface (MPI), melakukan studi kepustakaan menggunakan sumber-sumber otentik dari buku, jurnal, dan artikel, lalu menyusun laporan yang merupakan hasil penelitian disusun dan ditulis dengan menggunakan suatu sistematika penulisan yang telah ditentukan.
       Metode pada penelitian kedua terdiri atas dua bagian. Pertama, metode pengembangan perangkat lunak menggunakan model proses prototyping. Tahapan dalam model proses prototyping mencakup analisis kebutuhan perangkat lunak, perancangan perangkat lunak, implementasi hasil rancangan ke dalam program, pengujian, dan pengamatan hasil apakah perangkat lunak dapat berfungsi sesuai spesifikasi yang ditetapkan. Kedua, metode eksperimen yaitu metode pengamatan terhadap hasil eksekusi program. Eksperimen dilakukan setelah perangkat lunak selesai dibuat. Eksperimen terdiri atas dua tahap utama yaitu tahap pertama dilakukan dengan mengeksekusi program pada sebuah komputer pribadi dengan empat program client dan satu program server, dan tahap kedua dilakukan menggunakan lima komputer yang terhubung, empat program client dan satu program server masing-masing dijalankan pada komputer yang berbeda.

3. Analisa

            Hasil penelitian pertama menghasilkan perbandingan antara PVM dan MPI :

Tabel Perbandingan antara PVM dan MPI

            Hasil penelitian kedua menghasilkan prototipe program paralel dan perbandingan antara yang dibutuhkan untuk mengeksekusi program dengan komputer tunggal dan waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusinya di atas lima komputer yang terhubung dalam jaringan komputer. Selain prototipe program, hasil penelitian yang lain adalah waktu eksekusi prototipe program pertama dan prototipe program kedua.

 Grafik Waktu Eksekusi Prototipe Pertama

Grafik Waktu Eksekusi Prototipe Kedua

            Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi kode (program) dalam pencarian matriks menggunakan prototipe program pertama, lebih lama 2,46 kali dibandingkan dengan waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi prototipe kedua.

4. Kesimpulan

        Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua penelitian ini adalah bahwa permasalahan yang memerlukan sejumlah besar proses komputasi bisa diselesaikan lebih efektif dengan menggunakan kekuatan dari processor dan memori banyak komputer, oleh karena itu penggunaan teknik Message Passing yang digunakan untuk model komputasi paralel dengan memori terdistribusi merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan dengan baik untuk mengelola transfer data di antara proses-proses yang terlibat dalam sistem.

5. Referensi

Jurnal 1 : 
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Faktor_Exacta/article/download/245/231

Jurnal 2 : 
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=4636

Sekian penulisan dari saya, jika ada kata-kata yang salah atau kurang berkenan saya mohon maaf. Terima kasih sudah membaca dan berkunjung!