Pada kesempatan kali
ini, saya akan menganalisis 2 buah jurnal/penelitian yang membahas tentang
Message Passing pada Komputasi Paralel untuk memenuhi tugas softskill.
1. Latar Belakang
Pada kedua penelitian
ini sama-sama mengangkat sebuah permasalahan mengenai komputasi paralel, karena
saat ini penggunaan komputer untuk menyelesaikan masalah sudah merasuk ke
segala bidang. Hal ini karena komputasi dianggap lebih cepat dalam
menyelesaikan masalah dibandingkan penyelesaian secara manual. Seiring dengan
hal tersebut, semakin dituntut proses komputasi yang semakin cepat. Maka untuk
meningkatkan kecepatan proses komputasi dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu peningkatan
kecepatan perangkat keras dan peningkatan kecepatan perangkat lunak.
Peningkatan
kinerja pada sistem komputer tidak dilakukan dengan menunggu tersedianya supercomputer namun dapat mulai
dirancang dari computer personal yang
sudah ada. Pemrosesan paralel menjadi sebuah pilihan setelah pemrosesan
sekuensial mengalami berbagai masalah dan keterbatasan. Hal ini disebabkan
karena kecepatan pemrosesan sekuensial belum mencukupi kebutuhan bidang sains
dan rekayasa akan kecepatan komputasi yang tinggi. Pemrograman mempergunakan
pemrosesan paralel untuk membuat program yang menyelesaikan suatu masalah
dengan waktu eksekusi yang lebih kecil. Singkatnya sistem komputasi akan
dilakukan secara bersama-sama oleh
beberapa komputer.
Pada
penelitian pertama, sang peneliti melakukan studi komparatif dalam prinsip
kerja antara Parallel Virtuall Machine (PVM) dan Message Passing Interface (MPI)
dengan memanfaatkan Local Area
Network (LAN). Sedangkan pada penelitian kedua, peneliti menyelidiki apakah
arsitektur paralel bisa meningkatkan kinerja eksekusi program yang kompleks
berbasis Message Passing Interface (MPI).
2. Metode
Metode yang dilakukan
pada penelitian pertama, yaitu memilih tempat dan waktu penelitian, kemudian
dilakukan teknik pengumpulan data dengan cara menentukan masalah yang akan menjadi
bahan penelitian, mencari informasi yang diperlukan agar masalah yang diteliti menjadi jelas kedudukannya, kemudian
merumuskan masalah untuk mengetahui langkah-langkah peneilitian, membandingkan Parallel Virtuall Machine (PVM) dan Message
Passing Interface (MPI), melakukan studi kepustakaan menggunakan sumber-sumber
otentik dari buku, jurnal, dan artikel, lalu menyusun laporan yang merupakan
hasil penelitian disusun dan ditulis dengan menggunakan suatu sistematika
penulisan yang telah ditentukan.
Metode pada penelitian kedua terdiri atas dua
bagian. Pertama, metode pengembangan perangkat lunak menggunakan model proses
prototyping. Tahapan dalam model proses prototyping mencakup analisis kebutuhan
perangkat lunak, perancangan perangkat lunak, implementasi hasil rancangan ke
dalam program, pengujian, dan pengamatan hasil apakah perangkat lunak dapat
berfungsi sesuai spesifikasi yang ditetapkan. Kedua, metode eksperimen yaitu
metode pengamatan terhadap hasil eksekusi program. Eksperimen dilakukan setelah
perangkat lunak selesai dibuat. Eksperimen terdiri atas dua tahap utama yaitu tahap
pertama dilakukan dengan mengeksekusi program pada sebuah komputer pribadi
dengan empat program client dan satu program server, dan tahap kedua dilakukan
menggunakan lima komputer yang terhubung, empat program client dan satu program
server masing-masing dijalankan pada komputer yang berbeda.
3. Analisa
Hasil penelitian pertama menghasilkan perbandingan
antara PVM dan MPI :
Tabel Perbandingan antara PVM dan MPI
Hasil
penelitian kedua menghasilkan prototipe program paralel dan perbandingan antara
yang dibutuhkan untuk mengeksekusi program dengan komputer tunggal dan waktu
yang dibutuhkan untuk mengeksekusinya di atas lima komputer yang terhubung
dalam jaringan komputer. Selain prototipe program, hasil penelitian yang lain
adalah waktu eksekusi prototipe program pertama dan prototipe program kedua.
Grafik Waktu Eksekusi Prototipe Pertama
Grafik Waktu Eksekusi Prototipe Kedua
Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi kode (program)
dalam pencarian matriks menggunakan prototipe program pertama, lebih lama 2,46
kali dibandingkan dengan waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi prototipe
kedua.
4. Kesimpulan
Kesimpulan
yang bisa diambil dari kedua penelitian ini adalah bahwa permasalahan yang
memerlukan sejumlah besar proses komputasi bisa diselesaikan lebih efektif dengan
menggunakan kekuatan dari processor dan
memori banyak komputer, oleh karena itu penggunaan teknik Message Passing
yang digunakan untuk model komputasi paralel dengan memori terdistribusi merupakan
salah satu solusi yang dapat digunakan dengan baik untuk mengelola transfer
data di antara proses-proses yang terlibat dalam sistem.
5. Referensi
Jurnal 1 :
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Faktor_Exacta/article/download/245/231
Jurnal
2 :
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=4636
Sekian penulisan dari saya, jika ada kata-kata yang salah atau kurang berkenan saya mohon maaf. Terima kasih sudah membaca dan berkunjung!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar